Keguguran adalah hal yang sangat di takuti oleh para ibu hamil. Bagaimana tidak? jika seorang ibu sudah membayangkan betapa lucunya ia, akan tetapi akan sirna jika ada masalah yaitu "keguguran". Sumber Wikipedia "Keguguran merupakan hilangnya janin dari rahim memasuki minggu ke 20 masa kehamilan. keguguran yang terjadi pada ibu hamil yaitu sekitar 3 bulan pertama kehamilan.
Keluarnya janin bukan dalam waktu yang wajar menyebabkan janin prematur, karena sang janin belum mampu untuk hidup di luar kandungan si ibu.
Peristiwa keguguran sebenarnya lebih tinggi dari dugaan banyak orang. Dapat terjadi kira kira 1-2 orang dari 10 ibu hamil yang menyadari kehamilannya bisa keguguran. Dan juga di perkirakan 8 dari 10 kasus.
March Of Dimes pernah melakukan penelitian dan menyatakan bahwa setidaknya 50% dari jumlah seluruh kehamilan di dunia ini berakhir dengan keguguran. Dan juga lebih dari 80% kasus keuguran terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan. Keguguran yang terjadi pada usia kandungan lebih dari 20 minggu di sebut dengan keguguran terlambat ( late miscarriage ).
Tanda tanda terjadinya keguguran
Tanda yang paling umum adalah ketika sudah keluarnya darah dalam jumlah sedikit hingga banyak dari vagina, yang di sertai rasa sakit yang luar biasa di bagian panggul, perut, bahkan hingga ke bagian punggung. Dan di barengi dengan demam. Jika ini terjadi, segera periksakan diri ke dokter.
Jika di simpulkan, tanda tanda keguguran antara lain :
Gejala Keguguran
Pada sebagian kasus terjaid juga keguguran yang tidak terdeteksi (silent misscariage atau keguguran yang tidak terdeteksi). Terjadi ketika janin yang ada di dalam kandungan sudah meninggal dan janin tidak keluar. Hal ini menyebabkan sang ibu tidak mengetahui kondisi janin yang sebenarnya. Gejala yang muncul antara lain :
Penyebab Terjadinya Keguguran
Mitos Sekitar Keguguran
Ada beberapa mitos yang dipercaya banyak orang sebagai faktor pemicu keguguran, misalnya:
Apakah Berhubungan Seks Saat Hamil Dapat Menyebabkan Terjadi Keguguran?
Pada dasarnya berhubungan seks saat hamil aman dilakukan. Bahkan menurut WebMd, tidak ada bukti bahwa stres ataupun aktifitas seks selama masa kehamilan dapat menyebabkan keguguran. Bayi dalam rahim terlindungi oleh ketuban dan otot rahim yang sangat kuat.
Bahkan dalam beberapa kasus, beberapa wanita yang sedang hamil justru mengaku mengalami lonjakan gairah pada tahap tertentu kehamilan mereka. Tetapi meski demikian, tidak lantas pasangan suami istri bebas melakukan posisi apa saja saat hamil.
Sebaiknya lakukan posisi seks tertentu yang terbukti aman bagi wanita hamil seperti posisi sendok atau wanita di atas.
Keluarnya janin bukan dalam waktu yang wajar menyebabkan janin prematur, karena sang janin belum mampu untuk hidup di luar kandungan si ibu.
Peristiwa keguguran sebenarnya lebih tinggi dari dugaan banyak orang. Dapat terjadi kira kira 1-2 orang dari 10 ibu hamil yang menyadari kehamilannya bisa keguguran. Dan juga di perkirakan 8 dari 10 kasus.
March Of Dimes pernah melakukan penelitian dan menyatakan bahwa setidaknya 50% dari jumlah seluruh kehamilan di dunia ini berakhir dengan keguguran. Dan juga lebih dari 80% kasus keuguran terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan. Keguguran yang terjadi pada usia kandungan lebih dari 20 minggu di sebut dengan keguguran terlambat ( late miscarriage ).
Tanda tanda terjadinya keguguran
Tanda yang paling umum adalah ketika sudah keluarnya darah dalam jumlah sedikit hingga banyak dari vagina, yang di sertai rasa sakit yang luar biasa di bagian panggul, perut, bahkan hingga ke bagian punggung. Dan di barengi dengan demam. Jika ini terjadi, segera periksakan diri ke dokter.
Jika di simpulkan, tanda tanda keguguran antara lain :
- Pendarahan dari vagina ( sedikit hingga banyak)
- Keram yang parah
- Nyeri pada bagian perut
- Nyeri pada bagian pinggul
- Nyeri pada bagian punggung
- Demam
Gejala Keguguran
Pada sebagian kasus terjaid juga keguguran yang tidak terdeteksi (silent misscariage atau keguguran yang tidak terdeteksi). Terjadi ketika janin yang ada di dalam kandungan sudah meninggal dan janin tidak keluar. Hal ini menyebabkan sang ibu tidak mengetahui kondisi janin yang sebenarnya. Gejala yang muncul antara lain :
- Jantung bayi tidak berdetak
- Tanda kehamilan berkurang
- Cairan vagina berwarna kecoklatan
Penyebab Terjadinya Keguguran
- Adanya kelainan terhadap janin yg disebabkan kelainan kromosom, yg berjalan waktu berlangsungnya proses pembuahan. Akibatnya, embrio yg terbentuk cacat & dikeluarkan badan.
- Adanya kelainan terhadap ibu, seperti kelainan kepada sisterm hormonal (dapat hormon prolaktin yg terlampaui tinggi atau progesteron yg terlampaui rendah), system kekebalan badan, infeksi menahun, & penyakit berat yg diderita si ibu hamil.
- Adanya kelainan terhadap rahim. Kelainan yg paling umum berjalan ialah adanya miom (tumor jaringan otot) yg sanggup mengganggu pertumbuhan embrio. kelainan lain adalah rahim terlampaui lemah maka tak bisa menahan berat janin yg sedang berkembang. Kehamilan dalam rahim yg terlampaui lemah rata rata cuma dapat bersi kukuh sampai akhir trimester perdana.
- Penyebab lain merupakan infeksi, seperti terkena virus TORCH, HIV, Hepatitis dll.
- Keguguran bisa pula diakibatkan oleh lifestyle. Perempuan yg condong merokok, konsumsi minuman keras, obesitas atau berat tubuh kurang sanggup mempunyai hambatan hormon yg berakibat kesukaran kehamilan.
Mitos Sekitar Keguguran
Ada beberapa mitos yang dipercaya banyak orang sebagai faktor pemicu keguguran, misalnya:
- Mengalami peristiwa yang sangat mengguncang yang mengakibatkan stres atau depresi.
- Mengangkat beban berat.
- Berhubungan seks.
Apakah Berhubungan Seks Saat Hamil Dapat Menyebabkan Terjadi Keguguran?
Pada dasarnya berhubungan seks saat hamil aman dilakukan. Bahkan menurut WebMd, tidak ada bukti bahwa stres ataupun aktifitas seks selama masa kehamilan dapat menyebabkan keguguran. Bayi dalam rahim terlindungi oleh ketuban dan otot rahim yang sangat kuat.
Bahkan dalam beberapa kasus, beberapa wanita yang sedang hamil justru mengaku mengalami lonjakan gairah pada tahap tertentu kehamilan mereka. Tetapi meski demikian, tidak lantas pasangan suami istri bebas melakukan posisi apa saja saat hamil.
Sebaiknya lakukan posisi seks tertentu yang terbukti aman bagi wanita hamil seperti posisi sendok atau wanita di atas.